Senin, 05 Mei 2014

MACAM-MACAM PASAR

MACAM-MACAM PASAR
  


    Pasar merupakan sarana kegiatan ekonomi yang paling penting. Bentuk-bentuk pasar dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.    Bentuk Pasar menurut Sifat/Wujud Barang dan Cara Penyerahannya
Berdasarkan sifat barang dan cara penyerahannya, pasar dibedakan menjadi:
a.    Pasar konkret
Pasar konkret, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual dan pembeli bertemu langsung.
Ciri-ciri pasar konkret:
1)    transaksi dilakukan secara tunai,
2)    barang dapat dibawa/diambil saat itu juga,
3)    barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,
4)    penjual dan pembeli bertemu langsung.
b.    Pasar abstrak
Pasar abstrak, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung dan antara penjual dan pembelinya tidak bertemu secara langsung.
Ciri-ciri pasar abstrak:
1)    penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan jaraknya,
2)    transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya,
3)    barang yang diperjualbelikan tidak tersedia, hanya contoh saja,
4)    transaksi dilakukan dalam partai besar.
Contoh pasar abstrak yang lagi trend terutama bagi masyarakat kalangan atas sekarang ini adalah belanja barang secara online lewat internet.
2.    Bentuk Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
Berdasarkan luas wilayah kegiatannya, pasar dapat dibedakan menjadi:
a.    Pasar regional
Pasar regional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara pada wilayah tertentu. Pasar ini biasanya di bawah naungan wadah kerja sama regional, misalnya di kawasan Asia Tenggara dibentuk AFTA.
b.    Pasar internasional
Pasar internasional adala pasar yang daerah pemasaran- nya mencakup seluruh kawasan dunia. Pasar ini juga disebut pasar dunia, karena menjual produk-produk yang dibutuhkan oleh semua masyarakat dunia, misalnya pasar kopi di Brasil, pasar wol di Sidney, Australia.
c.    Pasar lokal
Pasar lokal adalah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, dan pada umumnya menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Misalnya Pasar Klewer di Solo yang menyediakan berbagai jenis kain batik, karena masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak yang mengenakan batik.
d.    Pasar nasional
Pasar nasional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara. Pasar ini menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat negara tersebut.
3.    Bentuk Pasar menurut Organisasi Pasar atau Hubungan antara Pembeli dan Penjual
Berdasarkan organisasi pasar, pasar dapat dibedakan menjadi:
a.    Pasar persaingan sempurna (perfect competition market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli, sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli.
1)    penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan,
2)    pengetahuan penjual dan pembeli tentang pasar sempurna,
3)    penjual dan pembeli banyak,
4)    barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
b.    Pasar persaingan tak sempurna (imperfect competition market)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar dikuasai oleh satu atau beberapa penjual saja.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut.
1)    terdapat hambatan untuk memasuki pasar,
2)    pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas,
3)    jumlah penjual sedikit,
4)    barang yang diperjualbelikan bermacam-macam.
Bentuk pasar yang termasuk pasar persaingan tidak sempurna, di antaranya:
a).    Pasar monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual. Penjual mempunyai kekuasaan yang mampu memaksakan kemauannya, baik dalam bentuk harga, volume, tempat, maupun waktu pembelian barang yang akan dijualnya. Karena penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia dapat menaikkan atau menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang ditawarkan. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia memonopoli penjualan benda-benda pos di Indonesia.
Ciri-ciri pasar monopoli, antara lain:
1)    terdapat satu penjual dan banyak pembeli,
2)    harga ditentukan secara sepihak oleh penjual,
3)    tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang dijualbelikan dengan sempurna,
4)    ada halangan yang kuat bagi penjual baru untuk masuk dalam pasar.
Hambatan-hambatan yang sering terjadi pada pasar monopoli antara lain:
1)    penetapan harga serendah mungkin,
2)    adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif,
3)    pengawasan yang ketat terhadap agen pemasaran dan distributor,
4)    adanya skala ekonomis yang sangat besar,
5)    memiliki sumber daya yang unik.
Penyebab timbulnya pasar monopoli antara lain:
1)    ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang,
2)    penggabungan dari berbagai perusahaan,
3)    adanya hak cipta atau hak paten atas hasil karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan.
b).    Pasar duopoli
Pasar duopoli, yaitu  pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan Pertamina.
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
1)    terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2)    harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.
c).    Pasar oligopoli
Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai penawaran satu jenis barang. Beberapa perusahaan yang menguasai pasar ini saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan satu perusahaan harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam mengubah harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik produksi. Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki.
Ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu:
1)    terdapat banyak pembeli di pasar,
2)    hanya ada beberapa penjual,
3)    produk yang dijual bersifat homogen dan bisa juga berbeda namun memenuhi standar mutu,
4)    terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru,
5)    adanya saling ketergantungan,
6)    penggunaan iklan sangat intensif.
d).    Pasar monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu struktur pasar di mana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang sama, tetapi dengan berbagai macam variasi.
Ciri-ciri pasar monopolistik
1)    Terdapat banyak produsen.
2)    Produk yang dijualbelikan sama (homogen), tetapi dengan berbagai macam variasi.
4.    Menurut Waktu Penyelenggaraannya
Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, pasar dapat dibedakan menjadi:
a.    Pasar harian
Pasar harian adalah pasar yang dilakukan setiap hari. Contohnya pasar-pasar tradisional di lingkungan rumah yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, pasar induk, di jakarta, dan lain-lain.
b.    Pasar mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang dilakukan hanya setiap seminggu sekali. Biasanya nama pasar ini diambil dari nama hari pelaksanaan, contohnya Pasar Senin, Pasar Minggu, Pasar Rebo, dan lain-lain.
c.    Pasar bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang dilakukan sebulan sekali. Pasar bulanan biasanya terdapat di sekitar pabrik dan dibuka setiap kali karyawan pabrik tersebut menerima gaji.
d.    Pasar tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang dilakukan setahun sekali. Pasar ini diselenggarakan berkaitan dengan acara atau kegiatan dan sering digunakan sebagai ajang pameran atau promosi. Contohnya Pekan Raya Jakarta (PRJ), Pasar Sekaten di Jogjakarta dan Solo.
5.    Menurut Jenis Barang yang Diperjualbelikan
Berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan, pasar dibedakan menjadi:
a.    Pasar barang distribusi
Pasar barang distribusi adalah pasar yang menjual faktor-faktor produksi. Misalnya bursa tenaga kerja, pasar modal, pasar mesin-mesin produksi, dan lain-lain.
b.    Pasar barang konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang secara langsung dapat dikonsumsi/dipakai. Contohnya pasar buah, pasar ikan, pasar pakaian, dan lain-lain.


Berikut adalah tabelnya :


no
perbedaan
Bentuk pasar persaingan tidak sempurna
Pasar monopoli
Pasar monopolistik
Pasar monopsoni
Pasar oligopoli
Pasar persaingan sempurna
1
pengertian
Bentuk pasar yang hanya
terdapat satu penjual saja.
Dalam bentuk pasar ini
hanya terdapat satu penjual
sehingga praktis tidak ada
pesaing (competitor)
sehingga penjual atau
monopolis leluasa
menguasai pasar. Sebagai
penjual tunggal, monopolis
dapat meraih keuntungan
yang melebihi normal
Bentuk pasar yang terdapat
banyak perusahaan yang
menjual hampir serupa tetapi
tidak sama. Pasar ini sering
kita jumpai buktinya dengan
kita mengunjungi swalayan
atau supermarket. Disana kita
akan menjumpai berbagai
bentuk, jenis dan merek yang
hampir serupa tetapi tidak
sama

Pasar yang dikuasai satu
pembeli, apabila
perusahaan itu bukan
sebagai penjual tetapi
sebagai pembeli tunggal
Bentuk pasar yang terdapat
beberapa penjual dimana
salah satu atau beberapa
penjual bertindak sebagai
pemilik pangsa pasar
terbesar (price leader).
Jenis pasar persaingan
sempurna terjadi ketika
jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan
memproduksi produk yang
sejenis dan mirip dengan
jumlah konsumen yang
banyak
2
Cirri-ciri
1. Terdapat satu penjual
2. Harga ditentukan penjual
(monopoli)
3. Perusahaan lain sulit
memasuki pasar
4. Konsumen tidak bisa
pindah walau rugi
5. Bisa menimbulkan
ketidakadilan/kerugian bagi
masyarakat
1. Jumlah penjual banyak tapi
tidak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna
2.Barang yang dijual berbeda
Corak
3.Penjual/produsen harus
aktif beriklan
4.Perusahaan baru lebih
mudah masuk pasar
5.Mempunyai kekuasaan
mempengaruhi harga

1. Hanya ada satu pembeli
2. Pembeli bukan
konsumen tapi
pedagang/produsen
3. Barang yang dijual
merupakan bahan mentah
4. Harga sangat
ditentukan pembeli
1.Terdapat beberapa
penjual
2.Barang yang dijual
homogen atau beda corak
3.Sulit dimasukiperusahaan baru
4.Membutuhkan peran
iklan
5.Terdapat satu market
leader (pemimpin pasar)
6.Harga jual tidak mudah
berubah
1. Jumlah penjual dan pembeli
banyak
2. Barang yang dijual sejenis,
serupa dan mirip satu sama
lain
3. Penjual bersifat pengambil
harga (price taker)
4. Harga ditentukan
mekanisme pasar permintaan
dan penawaran (demand and
supply)
5. Posisi tawar konsumen kuat
6. Sulit memperoleh
keuntungan di atas rata-rata
7. Sensitif terhadap
perubahan harga
8. Mudah untuk masuk dan
keluar dari pasar

3
Kebaikan
1.Mampu melakukan
penelitian dan
pengembangan produk
2.dapat meningkatkan daya
saing bilamonopoli
diperoleh karena
kemampuan efisiensi
3.Mudah mengontrol
kepentingan orang banyak
bila monopoli dilakukan
negara
4.Dapat meningkatkan
inovasi (penemuan baru)
bila monopoli terbentuk
karena pemberian hak cipta
dan hak paten

1.Memberi kebebasan
memilih bagi pembeli
2.Memberi kepuasan lebih
pada pembeli karena ada
persaingan penjual
3.Perusahaan baru lebih
mudah masuk pasar
1.Kualitas produk lebih
terpelihara
2. Penjual akan hemat
dalam biaya produksi
1.Memberi kebebasan
memilih bagi pembeli
2.Mampu melakukan
penelitian dan
pengembangan produk
3.Lebih memperhatikan
kepuasan konsumen
karena adanya persaingan
penjual
4.Adanya penerapan
teknologi baru











1.Persaingan sempurna
memaksimumkan efisiensi
2. Kebebasan bertindak dan
memilih
3. Masyarakat merasa nyaman
dalam mengkonsumsi (produk
yang homogen) dan tidak
takut ditipu dalam kualitas
dan harga.
4
Keburukan
1.Perusahaan lain sulit
memasuki pasar
2.Menciptakan
ketimpangan distribusi
pendapatan
3.Jumlah produk
tergantung monopolis
4.Monopolis umumnya
bertindak boros
5.Timbul eksploitasi
terhadap pemilik faktor
produksi dan
pembeli/konsumen

1.Masih terdapat
kemungkinan terjadi
pemborosan biaya produksi
bila dibandingkan dengan
pasar persaingan sempurna
2.Bagi perusahaan yang kecil,
tingkat efisiensinya relatif
rendah
3.Kurang efisiennya
perusahaan kecil
menyebabkan harga barang
yang dibayar konsumen masih
kecil
1.Pembeli bisa seenaknya
menekan penjual
2. Produk yang tidak
sesuai keinginan pembeli
tidak akan dibeli dan bisa
terbuang
1.Menciptakan
ketimpangan distribusi
pendapatan
2.Harga yang stabil dan
terlalu tinggi bisa
mendorong timbulnya
inflasi
3.Bisa timbul pemborosan
biaya produksi apabila ada
kerjasama antar oligopolis
karena semangat bersaing
kurang
4.Bisa timbul eksploitasi
terhadap pembeli dan
pemilik faktor produksi
5.Sulit ditembus/dimasuki
perusahaan baru
6.Bisa berkembang ke arah
Monopoli

1. Persaingan sempurna tidak
mendorong inovasi
2.Persaingan sempurna
adakalanya menimbulkan
biaya sosial
3. Membatasi pilihan
konsumen
4.Biaya dalam pasar
persaingan sempurna
mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak
selalu rata
5
Contoh produk
microsoft windows,
perusahaan listrik negara
(PLN), perusahaan kereta
api (PT.KAI)
makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku
pabrik susu Nestle.
industri semen diIndonesia,
industri mobil di Amerika
Serikat
beras, gandum, batubara,
kentang
 

Kamis, 01 Mei 2014

Sedikit Sejarah Tentang Tottenham Hotspur

SEJARAH TOTTENHAM HOTSPUR


Berdiri: 1882
Alamat: 748, High Road London N17 0AP England
Telepon:  (0181) 365 55 000 
Faksimile:  0844 499 5000 
Surat Elektronik: customer.care@tottenhamhotspur.com
Laman Resmi: http://www.tottenhamhotspur.com/
Ketua: Daniel Levy
Direktur: Matthew Collecott & Sir Keith Mills
Stadion: White Hart Lane
Sejarah Singkat
Hotspur Football Club, cikal bakal Tottenham Hotspur, didirikan oleh sekelompok siswa All Hallows Church pada 1882. Nama Hotspur diduga diberikan sesuai nama Sir Henry Percy, yang juga dijuluki Harry Hotspur dalam karya William Shakespeare, Henry IV bagian pertama. Sir Henry memiliki tanah di kawasan pendirian klub, sehingga mempengaruhi pemilihan nama klub oleh siswa-siswa dari sekolah tata bahasa tersebut. Pada 1884, klub berganti nama menjadi Tottenham Hotspur Football Club and Atheltic Club demi mencegah kesamaan nama dengan klub lain, London Hotspur. Klub beralih status jadi profesional pada 1895 dan lantas mengikuti Southern League.

Prestasi Tottenham tak pernah menggembirakan sebelum akhirnya untuk kali pertama sukses menjuarai Divisi Satu musim 1950/51. Para pemain Spurs saat itu antara lain Alf Ramsey, Ronnie Burgess, Ted Ditchburn, Lee Duquemin, Sonny Walters, dan Bill Nicholson. Gaya "push and run" yang diperkenalkan manajer Arthur Rowe membuat Tottenham disegani lawan-lawan dan membuat tim diperhitungkan selama dasawarsa tersebut. Namun, gelar liga kedua Spurs baru diraih persis sepuluh musim kemudian. Salah satu faktor pendukung keberhasilan tersebut, konon karena kondisi lapangan White Hart Lane yang buruk, meski untuk ukuran saat itu.

Pada 1958, Bill Nicholson menjadi manajer dan memulai salah satu periode keemasan klub. Selama 16 tahun berkiprah di bangku teknik tim, Nicholson meraih delapan gelar utama. Ketika Nicholson pensiun, Spurs kehilangan kuku di Liga Primer. Spurs terdegradasi pada musim 1976/77 setelah 27 tahun berlaga di top tier. Fakta buruk ini disusul dengan penjualan kiper andalan Pat Jennings ke rival abadi mereka, Arsenal, yang tentu ditentang keras para fans. Pada 1980-an hingga 2000-an, kekuatan Spurs tetap diperhitungkan di kancah Liga Primer. Tapi, mereka baru sebatas menjadi klub kejutan yang belum benar-benar mampu mendominasi kompetisi sebagai tim dengan mental juara.
 

TEORI PRODUSEN,BIAYA PRODUKSI & MENENTUKAN LABA



TEORI PRODUSEN

1 . Teori produsen / tingkah laku produsen dianalisis dengan berapa cara ? sebutkan & jelaskan !
Dalam ilmu ekonomi, teori produsen  dianalisis & dibedakan pada dua
pendekatan, yaitu :
Ø  Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dengan demikian
dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap. 
Ø  Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah
Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan dua jenis faktor produksi (tenaga kerja dan
modal) dapat diubah yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat
produksi yang tersebut. 

2 . Apa yang dimaksud dengan biaya produksi ? Ada berapa macam ?
            Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan pengusaha atau produsen untuk membeli faktor-faktor produksi dengan tujuan menghasilkan output atau produk. Faktor-faktor produksi itu sendiri adalah barang ekonomis (barang yang harus dibeli karena mempunyai harga) dan termasuk barang langka (scarce), sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan berupa pembelian dengan uang.
Biaya produksi tergantung sepenuhnya pada dua hal yaitu sebagai berikut :
1.  Harga Input/harga faktor-faktor produksi.  Semua barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk dibeli dengan uang, sehingga mempunyai harga. Contohnya bahan baku mentah, bahan baku setengah jadi, gaji pegawai, upah buruh, dan sebagainya.
2.  Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam mempergunakan inputnya atau  faktor produksinya. Dua perusahaan yang memiliki input sama persis, namun  yang satu bekerja dengan lebih efisien dari perusahaan yang lainnya, maka perusahaan yang efisien itulah yang lebih bisa menekan biaya produksinya.Efisien adalah prinsip kerja yang mampu menghasilkan banyak output/produk dalam waktu yang singkat atau tidak terlalu menghabiskan banyak waktu.

Biaya produksi perlu diketahui dalam menentukan beberapa aspek seperti berikut,
1.  Untuk melukiskan tingkah laku aktual perusahaan.
2.  Untuk dapat meramalkan tingkah laku perusahaan dalam menghadapi
      perubahan-perubahan kondisi yang dihadapi.
3.  Untuk membantu perusahaan dalam menentukan usaha untuk mencapai laba maksimum.
4.  Untuk memberikan nilai bagaimana cara perusahaan mengelola sumber
      (resources/faktor produksi/input).

Sumber-sumber biaya produksi adalah sebagai berikut,
1.  Sumber-sumber Tetap (Fixed Resources)
Sumber-sumber tetap adalah sumber/input/bahan yang jumlahnya tetap
sekalipun jumlah output/produk yang dihasilkan bertambah ataupun berkurang.
Contoh : tanah, bangunan, mesin, dan sebagainya.
2. Sumber-sumber Variabel (Variable Resources)
Sumber-sumber variabel adalah sumber/input yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai perubahan nilai output. Artinya, input akan bertambah jika output yang
dihasilkan bertambah, dan akan berkurang jika output yang dihasilkan
berkurang.
Contoh : bahan baku, penambahan karyawan baru, keterbatasan karyawan, dan sebagainya.

3 . Bagaimana cara meentukan laba / keuntungan ?
Berikut ini merupakan urutan Cara Menghitung Keuntungan Usaha secara sederhana :

1. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) / Modal Pokok 

Cara menghitung modal pokok penjualan dapat dijelaskan. Perhitungan modal pokok merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui keuntungan usaha selanjutnya.
Contoh: 
HPP per porsi mi ayam adalah Rp1.500 . Harga pokok penjualan sebuah burger adalah sebesar Rp1.400 per buah.

2. Menentukan Harga Jual 
Menentukan harga jual bergantung pada keinginan pemilik dan segmentasi pasarnya.
Contoh: 
Kali ini harga jual ditentukan dari harga yang umum di pasaran. Harga pasaran umum mi ayam adalah Rp5.000 dan harga pasaran untuk burger adalah Rp6.000.

3. Menghitung Keuntungan Kotor 

Keuntungan kotor adalah hasil keuntungan dari perhitungan penjualan dikurangi modal pokok akan tetapi belum dikurangi biaya operasional.
Keuntungan kotor = Penjualan per buah/porsi — Modal Pokok
Keuntungan kotor/hari = Total penjualan/hari/bulan — Total modaI pokok atau per bulan
Contoh:
Usaha Burger
Keuntungan burger/buah = Rp6.000 – Rp 1.400 = Rp4.600/buah
Bila sehari rata-rata dapat menjual 20 buah burger, berapa keuntungan kotor yang diperoleh setiap hari dan setiap bulannya?
Keuntungan burger 20 buah/hari adalah = Rp4.600 x 20 = Rp92.000/hari
Keuntungan burger rata-rata/bulan adalah = Rp92.000 x 30 = Rp2.760.000
Usaha Mi Ayam
Keuntungan Mi ayam/porsi Rp5.000 — Rp1.500 = Rp3.500/buah
Bila sehari rata-rata dapat menjual 50 porsi mi ayam, berapa keuntungan kotor yang diperoleh setiap hari dan setiap bulannya?
Keuntungan mi ayam porsi/hari adalah Rp3.500 x 50 = Rp175.000/hari
Keuntungan mi ayam rata-rata/bulan adalah = Rp175.000 x 30 = Rp5.250.000

4. Menghitung Total Biaya Operasional 

Biaya operasional usaha adalah biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk usaha selain bahan baku. Biaya operasional antara lain:
• Biaya Bahan bakar (gas)
• Biaya upah tenaga kerja
• Komisi per buah untuk tenaga keliling (bila ada)
• Biaya transportasi
• Biaya rekening listrik (jika ada)
• Biaya rekening air (bila ada)
• Biaya kerusakan produk, atau sisa yang tidak terjual.
Contoh: 
Bila sebulan usaha burger membutuhkan 2 tabung  gas 3 kg dan upah tenaga kerja, biaya ongkos belanja Rp10.000 setiap 2 hari dan total perhitungan sisa yang tidak terjual 10 buah setiap bulannya. Maka berapa total biaya operasional burger setiap bulannya?

Perhitungannya adalah:
2 tabung gas @ Rp17.000  = Rp34.000
Gaji pembantu  = Rp500.000
Ongkos 10.000 x 15 hari  = Rp150.000
Sisa burger 10 x 1.400 = Rp14.000
Total biaya operasional/bulan = Rp698.000

5. Menghitung Keuntungan Bersih

Keuntungan bersih adalah hasil keuntungan yang sudah dikurangi seluruh biaya operasional.
Cara perhitungannya adalah:
Keuntungan Bersih = Total Keuntungan Kotor/Bulan - Total Biaya Operasional Setiap Bulan
Contoh: 
Dengan total keuntungan kotor usaha burger Rp2.760.000 setiap bulan dan biaya operasional setiap bulan Rp698.000. Berapa keuntungan bersih yang dihasilkan usaha burger tersebut?
Keuntungan bersih/bulan = Rp2.760.000 — Rp698.000 = Rp2.062.000

Alokasi Hasil Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih memang mutlak menjadi hak pemilik usaha, tapi akan lebih baik bila hasil keuntungan bersih juga ada pengelolaannya sehingga usaha Anda akan terasa lebih sehat. Akan tetapi Anda sendiri  yang berhak menentukan, pertimbangannya bila semakin besar persentase pengembalian modal investasi maka usaha akan lebih cepat balik modal (BEP). Perkecil persentase kebutuhan konsumtif di awal usaha karena persentase untuk konsumtif bisa lebih besar ketika pengembalian modal investasi sudah selesai (BEP).