Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar
tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu
organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu.Sebuah interaksi yang bertujuan
untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama
sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa
adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai
tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi
yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerjaatau
mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan
komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai
pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi.
Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri
dalam suatu organisasi. komunikasi sangatlah penting dalam sebuah organisai atau
perusahaan hal itu di buktikan dengan berbagai lembaga menerapkan system komunikasi
yang tepat dan benar agar bias menjalankan sebuah system yang sedang berjalan
didalam organisasi tersebut. Dengan hal ini perlu harus di garis bawahi untuk pimpinan
sebuah organisasi, karena seorang pemimpin adalah ujung tombang sebuah organisasi
dimana ia sentral dari perintah yang harus di turunkan kepada setiap divisi
dalam struktur organisasinya. Seorang pemimpin harus pandai dalam berkomunikasi
agar bisa di mengerti oleh bawahannya agar tidak menjadi penghambat kerja para
divisi yang mendapatkan perintah. Komunikasi adalah saranan yang sangat penting
dan berpengaruh tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak akan berjalan
dengan baik pula apa yang telah di jadikannya misi dan visi sebuah organisasi
terlebih ketika dalam perusahaan komunikasinya pasif hal itu sangat menghambat
kinerja dan dan dapat menjadi sebuah penyelwengan informasi, dampak buruknya
akan timbul masalah masalah yang di karenakan beda pendapat dalam
menterjemahkan maksut informasi tersebut.
Senin, 02 Desember 2013
Rabu, 30 Oktober 2013
PENGALAMAN BERORGANISASI SAYA
PENGALAMAN BERORGANISASI
Sebenarnya saya cukup sering ikut
organisasi, hanya saja untuk 1 tahun belakangan ini saya sedang rutin di salah
satu Fanbase sepakbola Tottenham Hotspur FC, yaitu Indospurs. Indospurs sendiri
sudah menjadi official supporter dari club yang bermain di Liga Inggris
tersebut.
Indospurs memiliki beberapa kegiatan
rutin, yaitu : Futsal, nonton bareng, kumpul-kumpul, bakti sosial, dll. Kini
saya berkontribusi di Indospurs chapter Depok. Saya sudah sering kali ikut
serta dalam beberapa kegiatan tersebut, seperti Turnamen futsal antar Fanbase,
ngurusin nonton bareng (wilayah depok), bakti sosial, kumpul-kumpul, dsb.
Di Indospurs pun memliki struktur
organisasi seperti organisasi-organisasi lainnya, seperti pembina, ketua,
sekretaris, bendahara, kordinator-kordinator dll. Kini ketua Indospurs Depok
sesaat lagi akan lulus skripsi & wisuda, lalu ia pun akan langsung bekerja
di provinsi Papua. Nah, sekarang sayalah sebagai kandidat terkuat yang
dipercayai untuk menggantikan posisinya. Semoga saja saya bisa melaksanakan
tanggung jawab tersebut.
Senin, 29 April 2013
Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli >> Definisi dan Contohnya
Pengertian Budaya Organisasi
- Manusia adalah makhluk yang berbudaya, setiap aktifitasnya
mencerminkan sistem kebudayaan yang berintegrasi dengan dirinya, baik
cara berpikir, memandang sebuah permasalahan. Pengambilan keputusan dan
lain sebagainya.
Budaya Organisasi Menurut Para Ahli-
Kata budaya (Culture) sebagai suatu konsep berakar dari kajian atau
disiplin ilmu Antropologi ; yang oleh Killman . et. Al (dalam Nimran,
2004 : 134) diartikan sebagai Falsafah, ideologi, nila-nilai, anggapan,
keyakinan, harapan, sikap dan norma yang dimiliki bersama dan mengikat
suatu masyarakat.
Kini konsep tersebut telah pula mendapat tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bahasan yang penting dalam literatur ilmiah dikedua bidang itu dengan memakai istilah budaya organisasi
Menurut Robbins (1999 : 282) semua organsasi mempuyai budaya yang tidak
tertulis yang mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat
diterima dengan baik maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan
berjalan beberapa bulan, kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan
memahami budaya organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain sebagainya
Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut
Tingkatan Budaya Organisasi
Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa tingkatan budaya dalam
sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku (puncak) sampai
pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan
budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
1. Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan,
perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2. Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3. Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka
Sementara Lundberg (dalam Mohyi, 1999:196)dalam studinya yang melanjutkan penelitian (pendapat) Schein dan menjadikan tingkatan budaya organisasi sebagai topik utama mengklasifikasikan budaya organisasi dalam empat kelas, yaitu
1) Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2) Perspektif
Perspektif adalah aturan-aturan dan norma yag dapat diaplikasikan dalam konteks tertentu, misalnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi, cara anggota organisasi mendefinisikan situasi-siatuasi yang muncul. Biasanya anggota menyadari perspektif ini.
3) Nilai
Nilai ini lebih abstrak dibanding perspektif, walaupun sering diungkap dalam filsafat organisasi dalam menjalankan misinya
4) Asumsi
Asumsi ini seringkali tidak disadari lebih dalam dari artefak, perspektif dan nilai
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
- Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
- Sebagai pengikat suatu masyarakat
- Sebagai sumber
- Sebagai kekuatan penggerak
- Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
- Sebagai pola perilaku
- Sebagai warisan
- Sebagai pengganti formalisasi
- Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
- Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
- Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
- Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
- Budaya mempermudah timbulnya komitmen
- Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial
Membangun dan Membina Budaya Organisasi
Kebiasaan pada saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk melaksanakan pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Ini membawa kita kepada sumber utama dari budaya sebuah organisasi yaitu para pendirinya
Para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan budaya awal organisasi, karena para pendiri tersebut adalah orang-orang yang mempunyai ide awal, mereka juga biasanya mempunyai bias tentang bagaimana ide-ide tersebut harus dipenuhi. Menurut Robbins (1999: 296) Budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara
- Bias dan asumsi pendirinya
- Apa yang telah dipelajari oleh para anggota pertama organisasi, yang dipekerjakan oleh pendiri
Tahapan-tahapan pembangunan budaya organisasi dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (Nimran , 2004: 137)
- seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah usaha baru
- pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri
- kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan organisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain sebagainya
- orang-orang lain dibawa kedalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama
Begitu juga Nimran (2004: 138) menulis bahwa pembinaan budaya organisasi dapat dilakukan dengan serangkaian langkah sosialisasi berikut :
- seleksi pegawai yang obyektif
- penempatan orang dalam pekerjaannya yang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya (the right man on the place)
- perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman
- pengukuran prestasi dan pemberian imbalan yang sesuai
- penghayatan akan nilai-nilai kerja atau lainnya yang penting
- cerita-cerita dan faktor organisasi yang menumbuhkan semangat dan kebanggaan
- pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestasi
Hafidhuddin et. al (2003:60) menyebutkan bahwa, pencipta budaya
adalah seorang pemimpin . Setiap pemimpin pasti memiliki visi dan misi
tertentu yang kemudian disebarkan ke bawahannya lalu menjadi
kebiasaan-kebiasaan dan pada akhirnya hal ini menjadi budaya,
Rasulullah SAW memandang orang lain sebagai manusia yang seutuhnya
artinya bahwa Rasulullah tidak membeda-bedakan derajat seseorang,
meskipun itu bawahan, misalnya : Rasulullah menganggap pambantu rumah
tangga beliau sebagai saudara, implikasinya apa yang dimakan oleh
pembantu sama dengan apa yang dimakan oleh Rasulullah begitu pula yang
dipakai. Jika setiap pemimpin perusahaan melakukan hal yang sama, maka
hasilnya akan lebih baik, karena jika suasana kerja sudah terbentuk
dengan suasana yang kondusif maka karyawan akan lebih menikmati
pekerjannya, kemudian muncul kreatifitas-kreatifitasnya.
Sikap Rasulullah yang penyayang berdasarkan pada Al-Qur’an surat Ali-Imran :159
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dsari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mareka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka. Mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabiila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Rabu, 27 Maret 2013
Upload Tugas Soft Skill
sertifikat
Ini kartu anggota fanbase dari club bola Tottenham Hotspur, yaitu Indospurs. Indopurs adalah officials fans club bola Tottenham Hotspur di Indonesia, saya aktif diIndospurs sub regional depok. dalam waktu dekat ini saya dipilih jadi panitia gathering JaBoDeTaBek.
Ini kartu anggota fanbase dari club bola Tottenham Hotspur, yaitu Indospurs. Indopurs adalah officials fans club bola Tottenham Hotspur di Indonesia, saya aktif diIndospurs sub regional depok. dalam waktu dekat ini saya dipilih jadi panitia gathering JaBoDeTaBek.
Langganan:
Postingan (Atom)